Langsung ke konten utama

KONVERSI NILAI TANPA MENGGUNAKAN SIMPANGAN BAKU



BAB I
PENDAHULUAN
  1. LATAR BELAKANG
Dalam proses pembelajaran, perlu diketahui hasilnya yaitu dengan cara mengevaluasinya. Evaluasi pembelajaran sangat diperlukan untuk dapat mengetahui bagaimana proses pembelajaran berlangsung. Hasil dari proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru dapat diketahui dari nilai siswanya.

Penilaian sangat penting di lakukan oleh guru, hal ini dapat bermanfaat bagi guru dan siswa itu sendiri. Bagi guru nilai dari siswa dapat dijadikan acuan bagi proses pembelajaran yang akan dilakukan. Bagi siswa nilai bermanfaat untuk mengetahui tolak ukur pemahaman siswa terhadap suatu materi pembelajaran yang sudah diajarkan.
Namun, kadang kala guru sering dihadapkan pada masalah bagaimana cara mengkonversi nilai siswa supaya nilai menjadi adil dan merata.

  1. TUJUAN
Makalah ini bertujuan untuk menyelesaikan tugas Evaluasi Pembelajaran. Adapun tujuan lain ialah untuk pengembangan pengetahuan mengenai dunia pendidikan, khususnya mengenai Evaluasi Pembelajaran dalam mengkonversi nilai tanpa simpangan baku.

BAB II
ISI MATERI
  1. PENGERTIAN
Konversi adalah  adalah kegiatan mengubah atau mengolah skor mentah menjadi huruf. Jika tidak ada kegiatan konversi ini, maka nilai tidak bisa dinterpretasikan. Konversi adalah teknik pengolahan dan pengubahan skor mentah hasil tes menjadi nilai standar, skor adalah hasil pekerjaan (memberikan angka) yang diperoleh dengan jalan menjumlahkan angka-angka bagi setiap butir item yang oleh test dijawab dengan betul, dengan memperhitungkan bobot jawaban betulnya. (Larashati, 2012)
Konversi nilai bisa dilakukan dari standar seratus ke standar sepuluh dan ke standar empat, atau bisa juga dari standar sepuluh ke standar seratus atau ke standar empat. (Sudjana, 2010)
Dari Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Setelah melaksanakan ulangan atau ujian, pernah tidak menemukan nilai peserta didik kita sangat rendah atau dibawah nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). (Ahmad, 2011)
Dalam konversi ini, kita tidak perlu menghitung nilai Simpangan Baku. Jika dalam bentuk ulangan harian dan ulangan tengah semester kita bisa melaksakan program perbaikan yang disebut dengan remedial, tapi jika ulangan semester atau ujian sekolah kapan lagi melaksanakan program perbaikannya. Salah satu cara mengatasinya bisa dengan sistem konversi nilai. (Ahmad, 2011)

  1. CONTOH
Contoh 1 : Dari hasil ujian Gambar Teknik. Apabila seseorang mendapat skor 6, skor maksimumnya 8, maka nilai yang akan diperoleh adalah = 6/8 x 10 = 0,75 x 10 = 7,5. Nilai 7,5 yang dicapai peserta didik mempunyai arti bahwa peserta didik telah mencapai 75% dari kompetensi ideal yang diharapkan. (Ahmad, 2011)
Contoh 2 : Kita akan menghitung nilai rata-rata dari hasil 3 ulangan Mekanika Teknik dapat dilihat pada tabel berikut. (Arikunto, 2009)
Nama Siswa
Ulangan ke-1
Ulangan ke-2
Ulangan ke-3
Tono
Aryani
Suryo
Nunung
Sandra
B
C
A
A
C
A
A
A
C
C
C
C
A
C
C
Bagi Suryo dan Sandra, rata-rata dari ketiga nilai ulangan ke-1, ke-2, dan ke-3 dengan mudah dapat ditentukan, yaitu A untuk Suryo dan C untuk Sandra. Akan tetapi tidak mudah untuk mengambil rata-rata bagi siswa yang lain. Ada satu cara yang digunakan untuk mengambil rata-rata dari huruf, yaitu dengan mentransfer nilai huruf tersebut menjadi nilai angka dahulu. Yang sering digunakan, satu nilai huruf itu mewakili satu rentangan nilai. Sebagai contoh nilai huruf pada tabel konversi skor.

Persentase Jawaban (%)
Nilai Konversi
Huruf
Standar 10
Standar 4
90 – 99
A
9
4
80 – 89
B
8
3
70 – 79
C
7
2
60 – 69
D
6
1
Kurang dari 60
Gagal
Gagal
Gagal
Dengan mengembalikan dahulu nilai huruf itu ke nilai angka, maka dengan mudah dapat dicari rata-ratanya. Kita menghitung rata-rata nilai Nunung menggunakan asumsi skor presentase, A = 95, B = 85, C = 75. Jadi, total nilai Nunung = 95 + 75 + 75 = 245. Kita cari nilai rata-ratanya = 245 / 3 = 81,67. Jadi nilai rata-rata Nunung adalah B.

BAB III
PENUTUP
  1. KESIMPULAN
Konversi nilai tanpa menggunakan simpangan baku ini adalah suatu cara dimana guru menilai hasil pembelajaran siswa dengan adil dan merata. Guru tidak dipusingkan lagi bagaimana cara menilai. Guru dapat menentukan cara menilai siswanya apakah dengan nilai presentase, huruf (A-E), atau angka (1-10 atau 1-100).
Menggunakan konversi nilai tanpa menggunakan simpangan baku inilah tidak terlalu sulit untuk guru menghitungnya. Dengan konversi juga untuk beberapa kasus seperti Ujian Sekolah yang tidak mungkin mengadakan remedial karena waktu yang tidak memungkinkan, dapat menyesuaikan nilai siswa agar tidak di bawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal).

DAFTAR PUSTAKA
·                Ahmad, Farikin. 2011. Pengolahan Data Hasil Penilaian. Makalah. Diambil : 16 Desember 2012. http://www.scribd.com/doc/78922687/Pengolahan-Data-Hasil-Penilaian/
·                Arikunto, Suharmini. 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
·                Larashati, Desi. 2012. Konversi Nilai 1. Makalah. Diambil : 16 Desember 2012. http://indigopbi3.blogspot.com/2012/06/kelompok-6-konversi-nilai-1-norma.html
·                Nugroho, Topik. 2011. Pengolahan Nilai (Skala, Konversi, Ranking). Makalah. Diambil : 16 Desember 2012. http://topiknugroho.wordpress.com/2011/05/03/pengolahan-nilai-skala-konversi-rangking/.
·                Sudjana, Nana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PROPOSAL USAHA ISI ULANG AIR MINUM

Latar Belakang Dalam era pembangunan dan perindustrian pada saat ini telah meningkatkan taraf hidup manusia, akan tetapi pembangunan menjadi suatu dampak pencemaran air yang sangat menyolok. Sungai-sungai dan sumber-sumber air banyak tercemar unsur kimia organik, non organik, logam berat, dan sebagainya yang dapat membawa kerugian fatal bagi tubuh manusia. Air yang tercemar bukan saja kehilangan daya detoksifikasinya untuk melancarkan metabolisme sel tubuh, tetapi juga merugikan tubuh kita.

PENILAIAN TES DAN NON-TES

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang             Penilaian adalah hal yang penting dilakukan dalam proses pembelajaran. Penilaian pun ada bermacam-macam cara, yaitu melalui tes dan non-tes.             Pada paper saya kali ini ingin menjelaskan jenis-jenis penilaian baik dari penilaian test dan penilaian non-test, beserta contoh.