Beberapa
faktor yang harus dipertimbangkan dalam menghasilkan sebuah beton yang bermutu
tinggi, yaitu :
- Faktor Air Semen
Semakin
besar nilai FAS, semakin rendah mutu kekuatan beton. Dengan demikian, untuk
menghasilkan sebuah beton yang bermutu tinggi FAS dalam beton haruslah rendah.
Umumnya nilai FAS minimum untuk beton normal sekitar 0.4 dan nilai maksimum
0.65. Tujuan pengurangan FAS ini adalah untuk mengurangi hingga seminimal
mungkin porositas beton yang dibuat sehingga akan dihasilkan beton mutu tinggi.
Pada beton mutu tinggi atau sangat tinggi, FAS dapat diartikan sebagai water to
cementious, yaitu berat air terhadap berat total semen dan aditif cementiuos
yang ditambahkanoada campuran beton mutu tinggi (Supartono, 1998).- Kualitas Agregat Halus (Pasir)
Bentuk
agregat halus akan mempengaruhi kualitas mutu beton yang dibuat. Agregat
berbentuk bulat mempunyai rongga udara minimum 33% lebih kecil dari rongga
udara yang dipunyai oleh agregat berbentuk, beton yang dihasilkan akan
mempunyai rongga udara yang lebih sedikit. Tekstur permukaamn agregat halus
yang bertekstur halus akan lebih sedikit membutuhkan air dibandingkan dengan
agregat dengan permukaan kasar. Dengan semakin sedikitnya air yang dibutuhkan
kemungkinan menghasilkan beton yang bermutu tinggi lebih besar menggunakan
agergat kasar.
Modulus
halus butir (finnes modulus) atau yang biasa disingkat MHB ialah sesuatu indeks
yang dipakai untuk mengukur kehalusan atau kekasaran bitur – butir agergat. MHB
didefinisikan sebagai jumlah persen kumulatif dari butir agregat yang
tertinggal (retained) diatas satu set ayakan (38.9, 9.6, 4.8, 2.4, 1.2, 0.6,
0.3, dan 0.15 mm), kemudian nilai tersebut dibagi 100 (Abrams, 1918 ). Semakin
besar nilai MHB suatu agregat, semakin besar butiran agregat. Umumnya agregat
halus mempunyai MHB sekitar 1.50 – 3.8. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai
MHB 1,5 < MHB < 3,0. Umumnya menghasilkan beton mutu tinggi dengan FAS
yang rendah dan mempunyai kekuatan tekan dan kebecekan yang optimal (Larrard,
1990).
Gradasi
yang baik dan teratur (contionus) dari agregat halus besar kemungkinan akan
menghasilkan beton yang mempunyai kekuatan tinggi dibandingkan dengan agregat
yang bergradasi gap atau seragam. Gradasi yang baik adalah gradasi yang
memenuhi syarat zona tertentu dan agregat halus tidak boleh mengandung bagian
yang lolos pada satu set ayakan lebih besar dari 45% dan tertanam pada ayakan
berikutnya.
Kebersihan
agregat juga akan sangat mempengaruhi dari mutu beton yang akan dibuat terutama
dari zat – zat yang dapat merusak baik pada saat beton muda maupun beton yang
sudah mengeras.
- Kualitas Agregat Kasar
Kekuatan
agregat bervariasi dalam batas yang besar. Butir – butir agregat dapat bersifat
kurang kuat karena dua hal. Pertama, karena terdiri dari partikel yang kuat
tetapi tidak baik dalam hal pengikatan (interlocking). Kedua, porositas yang
besar akan mempengaruhi keuletan atau ketahanan terhadap beban kejut. Dalam
pemilihan agregat kasar, porosiyas yang rendah merupakan faktor yang sangat
menentukan untuk menghasilkan suatu adukan beton yang seragam, dakam artian
mempunyai keteraturan dan keseragaman yang baik pada mutu maupun parameter yang
lain dibutuhkan. Akan sangat baik jika akan digunakan membentuk beton mutu
tinggi daya serap air sebesar tidak lebih dari 1%. Karena hal ini akan sangat
berhubungan dengan pengendalian kandungan air pada campuran beton, yang dapat
mengakibatkan ketidakteraturan atau deviasi yang sangat besar pada mutu yang
akan dihasilkan.
Bentuk
fisik dari agregat kasar yang bersudut titik agregat ini mempunyai Sudut –
Sudut yang tampak jelas yang terbentuk di tempat – tempat perpotongan bidang
–bidang dengan permukaan kasar. Rongga udara pada agregat ini bewrkisar antara
38% – 40%, dengan demikian membutuhkan lebih banyak lagi pasta semen agar mudah
dikerjakan untuk mengurangi rongga ini dikombinasikan dengan butiran agregat
halus yang berbentuk bulat. Beton yang dihasilkan dengan menggunakan agregat
ini cocok untuk struktur yang menekankan pada kekuatan atau untuk beton mutu
tinggi karena ikatan antara agregat baik yang kuat.
Ukuran
butir maksimum agregat juga akan mempengaruhi mutu beton ysng akan dibuat.
Hasil penelitian Larrard (1990) menebutkan bahwa butiran maksimum yang
memberikan bukti nyata untu membuat beton mutu tinggi tidak boleh lebih dari
15mm.
Namun
demikian pemakaian butiran agregat sampai dengan 25mm masih memungkinkan
diperolehnya beton mutu tinggi dalam proses produksinya.
Gradasi
yang baik dan teratur(continous)dari agregat kasar besar kemungkinan akan
menghasilkan beton yang mempunyai kekuatan tinggi dibandingkan dengan agregat
yang bergradasi gap atau seragam. Gradasi yang baik adalah gradasi yang
memenuhi syarat zona tertentu dan agregat halus tidak boleh mengandung bagian
yang lolos pada satu set ayakan lebih besar dari 45% dan tertahan pada ayakan
berikutnya. Kebersihan agregat juga akan sangat mempengaruhi daru mutu beton
yang akan dibuat terutama dari zat-zat yang dapat merusak baik pada saat beton
muda maupun beton sudah mengeras.
- Bahan Tambah
Bahan
tambah yang digunakan dalam beton dapat dibedakan menjadi dua yaitu :
1. Bahan tambah yang bersifat kimiawi (chemical admixture)
1. Bahan tambah yang bersifat kimiawi (chemical admixture)
Bahan
tambah admixture ditambahkan saat pengadukan dan atau saat
pelaksanaan pengecoran (plecing).
pelaksanaan pengecoran (plecing).
2. Bahan tambah yang bersifat
mineral (additive)
Bahan
tambah additive ditambahkan saat pengadukan dilaksanakan. Bahan tambah tambah
additive merupakan bahan tambah yang lebih banyak digunakan untuk penyemenan
jadi bahan tambah additive lebih banyak digunakan untuk perbaikan kinerja
kekuatannya.
Bahan tambah kimia yang banyak yang digunakan untuk memperbaiki kinerja beton mutu tinggi umumnya yang bersifat yang memperbaiki kelecakan. Bahan tambah ini dikelompokkan ke dalam high range water reducing admixtures.Water reducing admixture adalah bahan tambah yang mengurangi air pecampur yang diperlukan untuk dihasilkan beton dengan konsistensi tertentu. Water – Reducing admixture digunakan antara lain untuk dengan tidak mengurangi kadar semen dengan nilai slump untuk memproduksi beton dengan nilai perbandingan atau faktor air semen ( WCR ) yang rendah. Penggunaan bahan tanbah mineral ( additive) untuk membentuk neton mutu tinggi pada saat ini sudah merupakan bagian yang mutlak. Bahan tambah digunakan dan populer adalah abu terbang yang merupakan hasil residu pebangkit tenaga listrik tenaga uap yang menggunakan batu bara jenis antrasit atau bitumen. Karena sifatnya yang mengandung pozollan maka bahan ini sangat baik jika digunakan untuk membentuk beton mutu tinggi.
Bahan tambah kimia yang banyak yang digunakan untuk memperbaiki kinerja beton mutu tinggi umumnya yang bersifat yang memperbaiki kelecakan. Bahan tambah ini dikelompokkan ke dalam high range water reducing admixtures.Water reducing admixture adalah bahan tambah yang mengurangi air pecampur yang diperlukan untuk dihasilkan beton dengan konsistensi tertentu. Water – Reducing admixture digunakan antara lain untuk dengan tidak mengurangi kadar semen dengan nilai slump untuk memproduksi beton dengan nilai perbandingan atau faktor air semen ( WCR ) yang rendah. Penggunaan bahan tanbah mineral ( additive) untuk membentuk neton mutu tinggi pada saat ini sudah merupakan bagian yang mutlak. Bahan tambah digunakan dan populer adalah abu terbang yang merupakan hasil residu pebangkit tenaga listrik tenaga uap yang menggunakan batu bara jenis antrasit atau bitumen. Karena sifatnya yang mengandung pozollan maka bahan ini sangat baik jika digunakan untuk membentuk beton mutu tinggi.
Pozollan
adalah bahan yang mempunyai kandungan utama silica dan alumina dan didapat dari
sumber alam maupun buatan. Seperti dijelaskan di atas, bagian interface
merupakan bagian yang terlemah dari beton. Penambahan abu terbang yang
mengandung CSH maka akan memberikan beberapa keuntungan :
Mengurangi
keberadaan unsure kalsium sampai dengan hidroksida didalam beton yang merupakan
bagian yang lemah beton, serta menggantikannya setelah bereaksi dengan SiO2
menjadi kalsium sampai dengan silikat sampai dengan hidrat ( CSH Gel) yang
selanjutnya akan memberikan penu\ingkatan kekuatan beton.
Pozollan
yang berbutir halus akan mengisi pori – pori sehingga porositasnya menjadi
rendah.
Pengurangan
kalsium sampai dengan hidroksida oleh SiO2 akan mengurangi sensitifitas
terhadap ketahanan sulfat, yang juga didukung oleh meningkatnya kerapatan beton
yang pada akhirnya akan meningkatnya kekedapan terhadap air.
Pozzofume
atau super fly ash dapat pula digunakan sebagai bahan tambah alternative selain
abu terbang.
- Kontrol Kualitas
Untuk
dapat menghasilkan beton yang bermutu tinggi faktor control terhadap kualitas
proses produksi beton pada saat pengambilan sample pengujian maupun proses
penakaran sampai perawatan mutlak menjadi perhatian penting. Pengawasan dan
pengendalian yang tepat dari keseluruhan prosedur dari pelaksanaan yang
didukung oleh kordinasi operasional akan lebih meningkatkan kualitas mutu beton
yang dihasilkan.
Komentar
Posting Komentar