Langsung ke konten utama

BATAS LULUS AKTUAL, IDEAL, DAN PURPOSIF


Ø  Batas lulus adalah nilai minimum yang digunakan untuk menentukan apakah siswa dinyatakan lulus atau tidak.
Ø  Batas Lulus dibagi menjadi 3, yaitu : Batas Lulus Aktual, Batas Lulus Ideal, dan Batas Lulus Purposif.
Ø  Batas Lulus Aktual dan Ideal merupakan batas lulus yang berdasar pada PAN, sedangkan Batas lulus Purposif berdasar pada PAP
Ø  Batas lulus aktual didasarkan pada nilai rata-rata aktual yang dicapai oleh kelompok mahasiswa, yang perlu dihitung adalah nilai rata-rata dan standar deviasinya. Skor yang dinyatakan lulus adalah skor di atas X + 0,25 SD. Dimana X = nilai rata-rata kelas dan SD = Standar deviasi / simpangan baku.
Ø  Misalkan kelas II SMA diberi tes pilihan ganda sebanyak 60 pertanyaan. Setiap pertanyaan yang dijawab benar diberi skor satu, sehingga skor maksimal yang mungkin dicapai siswa sebanyak 60. Kemudian dihitung nilai rata-ratanya dari semua siswa yang ada di kelas tersebut, misalnya 25 dan simpangan baku (SD) adalah 8,0. Dengan demikian, skor yang dinyatakan lulus adalah 25 + 0.25 (8,0) = 27.
Ø  hampir sama dengan batas lulus aktual, karena batas lulus ideal juga menggunakan rata-rata dan simpangan baku. Tetapi batas lulus ideal rata-ratanya ditentukan setengah dari skor maksimum. Sedangkan simpangan baku sepertiga dari nilai rata-rata ideal.
Ø  Kembali kepada contoh dalam batas lulus aktual. Skor maksimum yang mungkin dicapai adalah 60. Maka rata-rata idealnya adalah setengah dari 60 yaitu 30, sedangkan simpangan baku (SD) adalah sepertiga dari rata-rata ideal yaitu 10. Sehingga batas lulusnya adalah 30 + 0.25 (10) = 32.5
Ø  Batas lulus purposif mengacu pada penilaian acuan patokan, sehingga tidak perlu menghitung nilai rata-rata dan simpangan bakunya. Nilai dibuat berdasarkan kriteria tertentu yang sudah ditetapkan.
Ø  Misalnya batas kelulusan adalah skor di atas 75% dari skor maksimum. Misalnya nilai maksimum mahasiswa di kelas 60. Maka batas kelulusannya adalah 75% x 60 = 45. jadi mahasiswa yang dinyatakan lulus adalah yang nilainya lebih dari 45. sedangkan mahasiswa yang nilainya kurang dari 45 dinyatakan tidak lulus.
Ø  Kesimpulan: Ketiga batas lulus diatas sering digunakan oleh para guru disekolah terutama dalam penilaian sumatif atau ujian akhir tahun.


DAFTAR PUSTAKA

-          Mimin Haryati. Model dan Teknik Penilaian Pada Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: CP Press, 2007.
-          Nana Sudjana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1989.
-          http://zakylubismy.blogspot.com/2011/11/batas-kelulusan-dalam-penilaian-hasil.html                                 pukul 20:30 24/11/2012
 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

PROPOSAL USAHA ISI ULANG AIR MINUM

Latar Belakang Dalam era pembangunan dan perindustrian pada saat ini telah meningkatkan taraf hidup manusia, akan tetapi pembangunan menjadi suatu dampak pencemaran air yang sangat menyolok. Sungai-sungai dan sumber-sumber air banyak tercemar unsur kimia organik, non organik, logam berat, dan sebagainya yang dapat membawa kerugian fatal bagi tubuh manusia. Air yang tercemar bukan saja kehilangan daya detoksifikasinya untuk melancarkan metabolisme sel tubuh, tetapi juga merugikan tubuh kita.

PENILAIAN TES DAN NON-TES

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang             Penilaian adalah hal yang penting dilakukan dalam proses pembelajaran. Penilaian pun ada bermacam-macam cara, yaitu melalui tes dan non-tes.             Pada paper saya kali ini ingin menjelaskan jenis-jenis penilaian baik dari penilaian test dan penilaian non-test, beserta contoh.